SERI BELAJAR SAMBIL BERMAIN : MANA PASANGANKU?

SERI BELAJAR SAMBIL BERMAIN (1)
Mana Pasanganku
Saya sering berandai-andai bagaimana menariknya kelas saat belajar serasa bermain. Siswa bermain dan pada saat yang sama juga belajar. Siswa merasakan kegembiraan dan kebahagiaan dan guru mendapatkan feedback pembelajaran. Kondisi mengajar sama dengan belajar (teaching=learning) bukan hanya isapan jempol belaka. Terlebih lagi jika kedua pihak (guru-siswa) bisa belajar bersama-sama.
Hari ini misalnya, saya menyiapkan permainan sederhana bagi siswa. Permainan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami generic structure text narrative. Selama ini, siswa banyak mengalami hambatan dalam memahami struktur teks (genre). Kondisi ini didorong oleh lemahnya pengetahuan dan kemampuan menganalisa struktur text tersebut. Karenanya dibutuhkan latihan yang ditujuan untuk meningkatkan kemahiran mereka dalam memahami struktur tersebut.
Menurut taxonomy Bloom, kegiatan ini ada pada aras understanding. Dua tingkat diatas Lower Order Thinking Skills (LOTS). Dan permainan dimaksud adalah Make & Match. Dalam Bahasa Indonesia dipadankan dengan: mencari pasangan. Setiap siswa mendapat sebuah kartu (bisa soal atau jawaban). Kemudian mereka mencari pasangannya masing-masing. Bagaimana langkah-langkah pemebalajar dengan permainan ini ya? Ternyata langkah-langkah pembelajaran dengan permainan ini sangat sederhana sekali kok. Tidak butuh dana dan bahan yang bejibun. Cukup beberapa lembar kertas doang. Dan langkah nya adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan teks narrative berjudul “The Missing John”
2. Menyiapkan pertanyaan dan jawaban
3. Buatlah pertanyaan dan jawaban menjadi kartu yang terpisah
4. Sesuaikan jumlah pertanyaan dan jawaban dengan jumlah siswa di kelas
5. Bagilah teks pada masing-masing siswa, beri mereka waktu untuk memahaminya
6. Setelah itu, Mintalah siswa mengambil kartu secara acak
7. Setelah kartu didapat, ajak siswa untuk mencerna pertanyaan atau jawaban yang didapatnya
8. Setelah beberapa saat, mintalah siswa mencari pasangannya. Menemukan pertanyaan atau jawaban yang sesuai.
9. Berilah siswa yang mampu menemukan pasangan secara cepat benar dengan nilai plus. Hal ini mendorong mereka bekerja dengan sungguh-sungguh.
10. Untuk benar-benar menguji pemahaman siswa, lakukan permaian ini 2-3 kali dengan kartu berbeda
Kegaduahan mungkin tidak bisa dihindari dalam permainan ini. Tetapi jangan kuatir, kegaduhan itu muncul saat siswa berlari mencari pasangan. Kegaduahan ini juga menunjukkan jika siswa secara aktif terlibat dalam permainan.
Proses dalam permainan ini mendorong munculnya negoisasi meaning dan peer learning. Siswa akan bertanya arti sebuah kata atau kalimat pada temannya dan kemudian saling mencocokkan. Proses ini secara tidak langsung menjadikan anak belajar tentang teknik bertanya (questioning), kosakata baru, dan pemahaman baru. Disisi lain, tidak jarang saya temukan siswa yang hanya mencocokkan begitu saja kartunya tanpa memahami pertanyaan dan jawaban yang didapatnya. Karenanya, untuk menghindari hal ini terjadi, ajak anak untuk menterjemahkan dan memahami pertanyaan dan jawaban dalam Bahasa Indonesia. Selamat mencoba!

Tinggalkan komentar